Amor es mentira. [cinta itu bohong] Lengkap sudah hidup Diaz Hanafiah kini. Setelah selama ini merasa minder di antara sepupu-sepupunya yang kaya, berada, dan bagian dari socialité Jakarta, sekarang malah dikhianati oleh pacarnya sendiri, Anggia. Lalu datang Sisy. Mungil, cantik, dan masih SMA pula! Seperti siraman air dingin yang menyejukkan sekaligus mengejutkan, begitulah kehidupan sehari-hari keduanya sejak awal pertemuan mereka di tengah hujan. Diaz, si workaholic berdarah Indonesia-Meksiko yang dingin ini, tidak pernah menyangka dirinya dapat lebih menikmati hidup dengan hubungan ‘abang-adik'-nya bersama Sisy. Namun, ia masih teringat Anggia. Terbelenggu oleh rasa kangen dan sakit hatinya yang terasa belum tuntas. Mungkinkah bisa menjadi cowok seperti yang Anggia inginkan, apabila ia dapat berlatih dan membiasakan diri berteman dengan wanita—salah satunya dengan menjadi abangnya Sisy? Tetapi, mengapa dirinya malah tidak terima saat Igo, sahabatnya sendiri, mendekati si SMA mungil ini? Terjebak dalam perasaan yang saling-silang, Diaz dan Sisy berusaha menempuh proses penjajakan dan pendewasaan di antara mereka berdua yang penuh lika-liku problema masa muda, sampai di saat keduanya harus memilih dan membuktikan... love is such unselfish thing! |
Buku ini sangat menarik, selain mengisahkan kisah cinta yang anak muda banget, buku ini juga membuat kita terhanyut dalam ceritanya yang manis dan ngegemesin . kemasan dengan bahasa yang mudah mengerti dengan beberapa bahasa spanyol yang diselipkan didalamnya membuat kita tidak ingin melewatkan setiap lembarnya.
Tokoh Diaz yang diceritakan kikuk, tempramen tapi gentleman membuat para pembaca wanita menyukai tokohnya dan mengharapkan diaz itu benar-benar ada. Diaz yang kikuk terhadap wanita dipadukan dengan Sisy yang ceria, dan lugu membuat perpaduan yang manis. Berawal dari niatnya untuk menjadi lelaki yang diinginkan Anggia (mantan kekasihnya), Diaz menawarkan diri menjadi kakak bagi Sisy yang saat itu baru pindah ke Bintaro Lakeside (perumahan tempat Diaz tinggal), banyak yang tidak percaya akan hal ini karena Diaz yang kikuk terhadap wanita dan mereka bertanya kalau memang suka kenapa tidak berpacaran saja, kenapa abang-adik ?
Awalnya Diaz merasa cukup kerepotan menghadapi seorang Sisy dan tak jarang pertengkaran terjadi antara mereka, tapi Sisy yang manja dan mencari pelindungnya dengan persepsinya sendiri yaitu Diaz (karna Sisy banyak diincar oleh teman-teman sekompleks Diaz terutama Igo-sahabat Diaz) selalu dapat meluruhkan emosi Diaz, ketulusannya, sikapnya yang apa adanya serta ketidak peduliannya pada status Diaz – yang orang tuanya memilih melepas berbagai fasilitas yang bisa didapat dengan menyandang nama keluarga Hanafiah – membuat Diaz terenyuh. Baginya Sisy lebih menghargainya sebagai Diaz apa adanya ketimbang Anggia yang hanya tertarik pada Diaz Hanafiah.
Akhirnya setelah sekian lama Diaz ragu akan hubungan mereka, Diaz menyatakan perasaannya pada Sisy dan mereka pun menjalin hubungan kekasih. Tapi saat hubungan mereka masih seumur jagung Sisy harus pindah ke Amerika .
Novel ini telah menyedot banyak penggemar terbukti dengan larisnya novel “ Putri Hujan dan Ksatria Malam “ yang tidak lain merupakan buku lanjutan dari Lukisan Hujan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar