aku hilang tak ada
dalam kelam, dingin, kehampaan
aku raib entah kemana
ketika mereka tak menyadari
ahh...
tertawa.. hanya tertawa mereka bisa
serupa kebisuan dalam jiwa aku sanggup
senyum, asa, dan kenangan
bagai kerlip redup yg mengalir dalam kalbu
dan begitu roh-roh beterbangan di alam
aku tersentak..
aku berlari terus mengejar
mengikuti lambaian bening seorang bidadari
hangat.. sangat hangat
namun..
warna merah iblis terpahat di mataku
di wajahku..
memelukku dalam kegairahan hidup
menarikku menuju kenikmatan hawa nafsu
racun menyihir diri menjadi madu
cahaya ini penjelmaan kepekatan
dan aku kembali
aku raib entah kemana
ketika mereka tak meyadari
bahwa aku bukan gerhana
bukan pula purnama
aku hanya ingin menjadi sinar perak di angkasa
bukan senja di langit petang
tapi mereka tak pernah menyadari
Sabtu, 05 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar